Penjelasan Kiblat Ke Ka'bah Atau Jihatnya (Kitab Shalat Bagian 9)

Penjelasan Kiblat Ke Ka'bah Atau Jihatnya (Kitab Shalat Bagian 9)

PENJELASAN KIBLAT KE KA'BAH ATAU JIHATNYA

Cara menghadap kiblat sebagai berikut dibawah ini:

1. Orang yang berada di Makkah dan mungkin baginya menghadap Ka'bah, wajib atasnya menghadap Ka'bah sungguh-sungguh.

2. Orang yang berada di lingkungan Masjid Nabi di Madinah, wajib atasnya menurut mihrab mesjid itu, sebab mihrab masjid itu ditentukan oleh wahyu dengan sendirinya tepat menghadap Ka'bah.

3. Orang yang jauh dari Ka'bah sah baginya menghadap jihat Ka'bah.

Alasannya sebagai dibawah ini:

a. Menurut arti yang terkandung dalam ayat tersebut Al Baqarah : 144.

b. Hadits Ibnu 'Umar:

"Dari Ibnu 'Umar katanya, ketika orang banyak shalat Subuh di Masjid Quba', tiba-tiba datang seseorang kepada mereka, kata orang itu, sesungguhnya telah diturunkan kepada Nabi SAW pada malam ini Al-Qur'an dan beliau disuruh menghadap kiblat, maka hendaklah kamu menghadap kepadanya, ketika itu mereka menghadap ke Syam (kiblat lama), lantas mereka berputar menghadap ke Ka'bah. HR.Sepakat Ahli Hadits.

Perbuatan tersebut tidak dibantah oleh Rasulullah SAW. Dipaham dari hadits tersebut, bahwa mereka berputar dalam shalat dengan tidak mengadakan penyelidikan lebih dahulu, berarti bolehnya menghadap jihat Ka'bah, karena menghadap Ka'bah sungguh-sungguh tentunya tidak dapat, apabila tidak dengan perhitungan secara ilmu ukur.

c. Karena menghadap jihat itulah yang mungkin baginya dan dengan kemungkinan itulah terletak hukum wajib atas seorang MUKALLAF.

d. Mereka mengakui sah shalat orang-orang yang tersebut dibawah ini:

1. Shalat orang yang saf (barisannya) panjang berlipat ganda dari lintang Ka'bah.
2. Shalat orang diatas bukit menghadap bawah lapangan atas Ka'bah atau
3. Shalat orang diatas tanah yang rendah menghadap ke bawah dari Ka'bah, semua shalat tersebut mereka akui sahnya.

Boleh tidak menghadap kiblat pada beberapa keadaan seperti tersebut dibawah ini:

a. Ketika sangat takut, sehingga tidak dapat tetap menghadap ke kiblat umpama dalam perperangan. Akan datang keterangan penjelasan shalat prajurit sewaktu dalam peperangan, atau takut daripada binatang buas, takut kepada api, takut kebanjiran dan lain-lain.

Firman Allah SWT:
"Jika kamu takut, maka bolehlah kamu shalat berjalan kaki atau berkendaraan. QS.Al Baqarah:239".

"Menurut tafsir Ibnu 'Umar, yang dimaksud dengan "berjalan kaki atau berkendaraan" dalam ayat, menghadap ke kiblat, atau tidak menghadap ke kiblat. HR.Bukhari".

b. Orang yang dalam perjalanan diatas kendaraan, apabila shalat sunnah diatas kendaraannya itu, boleh menghadap kearah tujuan perjalanannya, walau tidak menghadap ke kiblat sekalipun; hanya diwajibkan menghadap ke kiblat sewaktu takbir-ihram.

Sabda Rasulullah SAW:
"Dari Jabir: Rasulullah SAW shalat diatas kendaraan menuruti arah kendaraannya, maka apabila beliau hendak shalat fardhu, beliau turun dari kendaraan, lantas beliau menghadap ke kiblat. HR.Bukhari".

Sabda Rasulullah SAW:
"Adalah Rasulullah SAW apabila hendak shalat sunnah diatas kendaraan, beliau menghadap ke kiblat terus takbir ihram kemudian beliau shalat menghadap ke tujuan kendaraan beliau. HR.Abu Daud".

c. Bila kiblat tidak dapat diketahui.

Sabda Rasulullah SAW:
"Dari 'Amir bin Rabi'ah: Adalah kami bersama-sama Rasulullah SAW pada malam gelap-gulita, kami tidak mengetahui dimana kiblat. Kami shalatlah menurut pendapat masing-masing. Setelah waktu Subuh kami beritahukan hal yang demikian kepada Nabi SAW, maka ketik itu turunlah ayat ("Kemana saja kamu menghadap maka disitulah arah yang disukai Allah"). HR.Ahmad dan Tirmidzi".

Sabda Rasulullah SAW:
"Dari Mu'az: Kami telah shalat bersama Rasulullah SAW dalam suatu perjalanan, ketika hari gelap karena mega, dengan tidak menghadap ke kiblat, maka tatkala sudah selesai shalat dan sudah memberi salam, matahari kelihatan keluar dari balik mega, kami berkata kepada Rasulullah: Kami shalat tidak menghadap ke kiblat. Jawab beliau: Shalat kamu sudah dinaikkan ke hadhrat Allah 'Adza Wajalla dengan hakNya. HR.Thabrani".
0 Komentar untuk "Penjelasan Kiblat Ke Ka'bah Atau Jihatnya (Kitab Shalat Bagian 9)"

Silahkan Beri Komentar Pada Setiap Postingan Disini Karena Komentar Anda Sangat Berarti Demi Kepentingan Bersama dan Blog ini Tapi Alangkah Baik dan Indahnya Jika Berkomentar Dengan Adab dan Sopan Santun. Jika artikel ini bermanfaat, mohon bantu di share ya dan tolong bantu klik iklannya.

"Please, Don't SPAM"

Back To Top